Italia dan Spanyol Siap Luncurkan Kapal Perang untuk Kawal Global Sumud Flotilla

Share this post:

Bandung – Pada Rabu, 24 September 2025, pemerintah Italia dan Spanyol secara resmi mengumumkan kesiapan mereka mengirimkan kapal perang untuk mengawal Global Sumud Flotilla dalam perjalanan kemanusiaannya menuju Gaza. Langkah ini diambil menyusul serangkaian insiden serius yang menimpa armada kapal kemanusiaan tersebut, yang berupaya menerobos blokade laut Israel di Jalur Gaza demi mengirimkan bantuan kepada warga yang mengalami penderitaan berat.

Global Sumud Flotilla adalah sebuah konvoi internasional yang terdiri dari sekitar 50 kapal dari 45 negara, dipenuhi oleh aktivis, pengacara, jurnalis, serta tenaga kesehatan. Armada ini bertujuan menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi jutaan warga Palestina yang terperangkap dalam blokade laut Israel selama lebih dari 18 tahun. Armada ini juga menjadi simbol solidaritas global terhadap penderitaan rakyat Palestina yang kini menghadapi krisis kemanusiaan serius setelah agresi militer yang telah menewaskan puluhan ribu orang sejak Oktober 2023.

Kapal-kapal Global Sumud telah memulai pelayarannya dari berbagai titik, termasuk Spanyol, Italia, Tunisia, Yunani, dan Libya. Mereka berencana berkumpul di titik pertemuan di sekitar Laut Mediterania, sebelum menuju Gaza. Namun, perjalanan ini tidak berjalan mulus.

Pada awal minggu ini, dilaporkan bahwa armada Global Sumud Flotilla mendapatkan serangan dari drone tak dikenal saat berlayar di perairan internasional dekat Yunani. Serangan tersebut terjadi dini hari dan melibatkan sekitar 15 drone yang melepaskan berbagai benda berbahaya seperti bom asap dan granat kejut ke arah kapal-kapal kemanusiaan. Meskipun tidak ada korban jiwa, serangan tersebut mengakibatkan gangguan signifikan terhadap komunikasi dan keselamatan armada.

Situasi darurat ini sempat membuat beberapa kapal dalam armada mengalami alarm waspada dan menerapkan protokol darurat. Misi yang sedianya damai dan kemanusiaan ini menjadi berisiko tinggi, sehingga menuntut intervensi dari negara-negara sahabat untuk memberikan perlindungan dan jaminan keamanan.

Menanggapi situasi yang membahayakan armada Global Sumud tersebut, Italia mengerahkan fregat perang Fasan, sebuah kapal perang militer yang dilengkapi dengan kemampuan pertahanan canggih. Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, menyampaikan bahwa pengiriman fregat ini dilakukan untuk memastikan keselamatan armada Global Sumud serta siap melaksanakan operasi penyelamatan jika diperlukan.

Sedangkan dari Spanyol, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengumumkan bahwa kapal perang Angkatan Laut dari pelabuhan Cartagena juga akan bergabung dengan armada Italia untuk mengawal dan memberikan keamanan maksimal di Laut Mediterania. Sanchez menegaskan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dan hak setiap negara untuk berlayar dengan aman di perairan internasional, terutama dalam misi kemanusiaan seperti ini.

Langkah Italia dan Spanyol ini mendapatkan dukungan luas dari komunitas internasional yang melihat aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas nyata terhadap penderitaan warga Palestina. Armada yang mendapat perlindungan militer ini diharapkan dapat menerobos blokade laut Israel dan sampai ke Gaza untuk mengantarkan kebutuhan mendesak seperti makanan, obat-obatan, dan peralatan medis.

Namun, langkah ini juga menimbulkan perhatian terkait potensi eskalasi ketegangan di kawasan yang sudah sangat sensitif. Pengiriman kapal perang militer di jalur misi kemanusiaan berpotensi menimbulkan konfrontasi yang lebih besar jika tidak dikelola dengan hati-hati dan dihormati setiap pihak.

Italia dan Spanyol mengambil peran penting dalam mengawal Global Sumud Flotilla yang tengah berupaya mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza di tengah kondisi yang sangat berbahaya. Dengan dukungan militer dari kedua negara ini, misi kemanusiaan internasional tersebut diharapkan dapat terlaksana dengan aman dan efektif. Langkah ini menunjukkan komitmen dua negara Eropa itu untuk menjaga prinsip kemanusiaan dan hukum laut internasional di tengah ketegangan geopolitik yang kompleks di Timur Tengah.

Misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla kini bukan sekadar perjalanan bantuan, melainkan juga simbol perjuangan hak asasi dan solidaritas global bagi rakyat Palestina yang mengalami penderitaan panjang yang mendalam.***

Share this post: