Iran Balas Serangan Israel dengan Kirim Rudal Hypersonic

Share this post:

Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas dalam beberapa hari terakhir. Setelah serangan udara Israel ke sejumlah fasilitas di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pusat penelitian pertahanan, Iran membalas dengan serangan rudal yang masif dan terbilang canggih. Salah satu yang menjadi sorotan dunia adalah peluncuran rudal hipersonik oleh Iran yang menargetkan wilayah strategis Israel, termasuk kota Tel Aviv dan Haifa. Serangan ini menunjukkan eskalasi baru dalam konflik yang telah berlangsung lama antara kedua negara.

Serangan Rudal Hipersonik Iran: Apa dan Bagaimana?

Rudal hipersonik adalah jenis rudal yang mampu terbang dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara (Mach 5), jauh lebih cepat daripada rudal konvensional. Kecepatan tinggi ini membuat rudal hipersonik sulit dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan udara musuh. Dalam serangan terbaru, Iran menggunakan rudal hipersonik untuk menembus sistem pertahanan Israel yang dikenal dengan nama Iron Dome.

Menurut laporan, serangan rudal ini dilakukan dalam gelombang besar, dengan ratusan rudal yang ditembakkan ke target-target strategis di Israel, termasuk Tel Aviv dan kota pelabuhan Haifa. Garda Revolusi Iran (IRGC) menyebut serangan ini sebagai bagian dari operasi yang mereka sebut “Operation True Promise III”, yang merupakan serangan balasan atas serangan Israel sebelumnya ke wilayah Iran.

Iron Dome Israel Kewalahan Hadapi Rudal Iran

Iron Dome selama ini dikenal sebagai sistem pertahanan udara yang sangat efektif dengan klaim keberhasilan pencegatan mencapai 90 persen. Namun, dalam beberapa hari terakhir, sistem ini menunjukkan kelemahan yang cukup signifikan. Rudal-rudal Iran, termasuk yang berjenis hipersonik, berhasil menembus pertahanan berlapis Iron Dome dan menyebabkan kerusakan di berbagai lokasi penting Israel.

Analis militer menyebutkan bahwa serangan dengan volume besar dan penggunaan teknologi canggih seperti rudal hipersonik serta drone membuat Iron Dome kewalahan. Jumlah rudal pencegat yang terbatas dan serangan yang terkoordinasi secara masif menjadi faktor utama mengapa sistem pertahanan Israel ini mengalami kesulitan menghadapi gelombang serangan Iran.

Dampak Serangan Iran di Israel

Serangan rudal Iran menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa wilayah Israel. Di Haifa, misalnya, sebuah pembangkit listrik penting dilaporkan terbakar hebat akibat serangan tersebut. Selain itu, kompleks kilang minyak Bazan, yang merupakan kilang minyak terbesar di Israel, mengalami kerusakan parah pada saluran pipanya. Di Tel Aviv, beberapa gedung bertingkat di area Ramat Gan dan Petah Tikva juga terkena dampak serangan rudal ini.

Selain kerusakan fisik, serangan ini juga memicu kepanikan di kalangan warga Israel. Sirene peringatan serangan udara meraung-raung di berbagai wilayah, dan otoritas setempat mengimbau warga untuk segera berlindung di tempat penampungan bawah tanah. Laporan menyebutkan adanya korban luka dan beberapa korban jiwa akibat serangan ini, meskipun jumlah pastinya belum diumumkan secara resmi.

Iran Tembak Jatuh Jet Tempur Canggih Israel

Selain serangan rudal, militer Iran juga mengklaim keberhasilan menembak jatuh 10 jet tempur canggih Israel, termasuk pesawat siluman F-35. Sistem pertahanan udara Iran, Bavar-373, yang merupakan sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh, disebut mampu menargetkan dan menghancurkan pesawat tempur generasi kelima Israel tersebut.

Foto-foto yang dipublikasikan media Iran menunjukkan puing-puing pesawat tempur siluman yang terbakar dan lambang Angkatan Udara Israel yang masih terlihat jelas. Keberhasilan ini menjadi pukulan telak bagi Israel dan menandai eskalasi militer yang serius antara kedua negara.

Dukungan dari Kelompok Houthi Yaman

Konflik ini juga melibatkan aktor lain, seperti kelompok Houthi di Yaman yang mendukung Iran dengan meluncurkan rudal balistik ke wilayah Israel. Serangan dari Houthi ini merupakan bagian dari solidaritas dan dukungan terhadap Iran dalam konflik melawan Israel. Rudal-rudal yang diluncurkan Houthi menambah tekanan terhadap pertahanan Israel dan memperluas medan pertempuran di kawasan Timur Tengah.

Respon dan Situasi Terkini

Israel sendiri tidak tinggal diam. Setelah serangan Iran, militer Israel melancarkan serangan balasan ke berbagai fasilitas di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pusat penelitian pertahanan. Ledakan besar dilaporkan terjadi di ibu kota Teheran akibat serangan udara Israel. Namun, laporan mengenai korban jiwa dan kerusakan di Iran masih belum jelas.

Sementara itu, Iran menegaskan bahwa serangan rudal hipersonik mereka adalah balasan atas agresi Israel dan menegaskan akan terus memberikan “hukuman yang berat dan menyakitkan” kepada Israel. Situasi ini menunjukkan eskalasi yang berpotensi memicu konflik lebih luas di kawasan.

Analisis dan Implikasi

Serangan rudal hipersonik Iran menandai perubahan signifikan dalam dinamika militer di Timur Tengah. Keberhasilan Iran menembus pertahanan Iron Dome dan menghancurkan target-target strategis Israel menunjukkan kemajuan teknologi militer Iran dan kemampuan strategi yang semakin matang.

Bagi Israel, serangan ini menjadi tantangan besar dalam menjaga keamanan nasional dan mempertahankan superioritas militernya. Sistem pertahanan udara yang selama ini dianggap sangat andal kini harus beradaptasi dengan ancaman baru yang lebih kompleks dan berteknologi tinggi.

Konflik yang terus berlanjut ini juga berpotensi mempengaruhi stabilitas regional dan keamanan global, mengingat keterlibatan berbagai negara dan kelompok militan di kawasan. Dunia internasional pun terus mengawasi perkembangan situasi ini dengan cermat.***

Kunjungi situs resmi kami disini

Ikuti media sosial resmi Amanah Kemanusiaan Global InstagramYoutube, dan Threads untuk informasi terkini.

Anda juga bisa berdonasi disini

Baca juga artikel terbaru, klik disini

Share this post: