Mali merupakan salah satu negara termiskin di dunia, dengan 65% wilayah daratannya berupa gurun atau semi-gurun dan distribusi pendapatan yang sangat tidak merata. Negara berbentuk republik semi-presidensial yang terletak di kawasan Afrika Barat ini memiliki jumlah populasi sekitar 24 juta jiwa. Umat Islam di Mali diperkirakan berjumlah 94,84% dari populasi.
Adanya konflik yang terjadi antara pemerintah dan kelompok separatis sejak awal tahun 2012 memperburuk kondisi perekonomian Mali. Menurut UN’s 2024 Mali Humanitarian Response Plan, diperkirakan 7,1 juta orang atau 32 persen orang di negara tersebut membutuhkan bantuan kemanusiaan selama tahun 2024.
Krisis yang terjadi di Mali membuat banyak masyarakatnya mengalami kemiskinan dan kesulitan memperoleh kebutuhan dasar hidup, salah satunya akses air bersih di Desa Banatoumouna ini. Dengan kondisi ekonomi sebagai masyarakat pra-sejahtera, masih banyak masyarakat yang tidak mampu membangun pipa saluran air untuk mengakses air bersih sebagaimana fasilitas air bersih pada umumnya. Tak jarang, mereka harus menempuh jarak yang jauh untuk mengakses air bersih.

Ada pula yang hanya mengandalkan ketersediaan air yang berasal dari sungai atau sumber air alami setempat yang kondisi airnya tidak bersih dan ketersediaanya kerap kali kering ketika musim panas panjang tiba.
Alhamdulillah berkat donasi teman-teman dermawan dari Yayasan AMAL (Amanah Kemanusiaan Global) Indonesia yang telah menghadirkan sumur air dan toilet umum di desa ini, sehingga saudara-saudara kita akhirnya dapat menikmati akses air bersih yang lebih layak. Semoga program ini bisa terus mengalirkan manfaat bagi penerima bantuannya dan mengalirkan pahala kebaikan bagi pemberi bantuannya.
