Ingatlah, kita harus selalu optimis ketika menghadapi masalah. Di balik satu kesulitan, ada dua kemudahan yang menanti. Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.
Ibnul Qayyim rahimahullah memberikan faedah berharga dalam pemahamannya:
ومن فهم هذا فهم معنى قول النبي صلى الله عليه وسلم “لن يغلب عسر يسرين” مرسل وله طرق تعضده فإنه أشار إلى قوله تعالى: {فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً} فالعسر وإن تكرر مرتين فتكرر بلفظ المعرفة فهو واحد واليسر تكرر بلفظ النكرة فهو يسران فالعسر محفوف بيسرين يسر قبله ويسر بعده فلن يغلب عسر يسرين
“Siapa yang memahami ini, maka ia akan memahami makna sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ
‘Satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan.’ Ini adalah hadits mursal yang memiliki berbagai jalur pendukung. Hadits ini merujuk pada firman Allah Ta’ala,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
‘Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.’ (QS. Asy-Syarh: 6)
Kaidahnya adalah kata ‘al-‘usri’ berulang dua kali dengan bentuk makrifah (terdapat alif laam atau al), maka al-‘usri atau kesulitan itu dianggap satu. Sedangkan kata ‘yusron’ berulang dengan bentuk nakirah, yusron atau kemudahan itu berarti dua. Oleh karenanya, kesulitan itu diapit oleh dua kemudahan, yaitu kemudahan sebelum dan sesudahnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa satu kesulitan tidak akan menang melawan dua kemudahan.” (Badai’ Al-Fawaid, 2:634)
Dengan pemahaman ini, kita diajak untuk tetap optimis dan yakin bahwa setiap kesulitan yang kita hadapi pasti diikuti oleh kemudahan. Jangan pernah menyerah, karena satu kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan yang Allah berikan.
Referensi:
Badai’ Al-Fawaid. Cetakan ketiga, Tahun 1433 H. Al-Imam Abu ‘Abdillah Muhammad bin Abi Bakr Ayyub bin Qayyim Al-Jauziyah. Tahqiq: ‘Ali bin Muhammad Al-‘Imraan. Penerbit Daar ‘Alam Al-Fawai