Anies Baswedan: Palestina, Simbol Keteguhan yang Tak Tergoyahkan

Share this post:

Mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membagikan pengalaman menariknya saat mengunjungi Qatar dan Yordania. Melalui akun instagram resminya, pria yang akrab disapa Abah ini berbagi tentang dirinya yang bertemu dengan para diaspora Indonesia di Qatar dari berbagai kalangan, baik mahasiswa ataupun sektor profesional.

Selain mengunjungi Doha, Qatar, Anies Baswedan juga mengunjungi Yordania dan menjadi pembicara dalam acara Irbid Expo 2025, gelaran tahunan yang diadakan oleh Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPMI) Yordania.

Tak hanya itu, pak Anies juga berkesempatan mengunjungi kamp pengungsi Palestina di camp pengungsian Wihdad, Amman, Yordania. Bersama Chiki Fawzi dan Tim Peduli, pak Anies ikut turun membantu pembagian paket bantuan dan bertemu anak-anak pengungsi Palestina.

Dalam unggahan di instagram resmi miliknya, Anies mengatakan, “Para pengungsi Palestina ini adalah wajah keberanian, simbol keteguhan yang tak tergoyahkan. Mereka telah kehilangan rumah, kehilangan keluarga, kehilangan kehidupan keseharian yang seharusnya penuh tawa. Tapi mereka tetap berdiri. Tak menyerah, tak goyah. Ada cahaya yang tak padam dalam sorot mata mereka, cahaya yang berkata bahwa mereka akan bertahan, apapun yang terjadi.”

Anies juga menyebutkan bahwa luka dan perjuangan masyarakat Palestina adalah luka dan perjuangan juga bagi Indonesia. Terakhir, pak Anies mendoakan agar rakyat Palestina diberikan kekuatan, ketabahan dan kebebasan yang telah lama didambakan.

***

Kunjungi situs resmi kami disini

Ikuti media sosial resmi Amanah Kemanusiaan Global InstagramYoutube, dan Threads untuk informasi terkini.

Anda juga bisa berdonasi disini

Baca juga artikel terbaru, klik disini

Snapinst
Anies Baswedan: Palestina, Simbol Keteguhan yang Tak Tergoyahkan
photo_2023-11-16_10-03-36
King Faisal: Penguasa Arab Saudi yang Totalitas Bela Palestina
7xm
Optimis Menghadapi Hidup: Satu Kesulitan vs Dua Kemudahan
inspirasi 1-01
Rahasia di Balik Doa yang Terkabul: Memisahkan Fakta dari Fiksi